Minggu, 29 Agustus 2010

TEKNOLOGI BASKETBALL DENGAN 12 PANEL

pernahkan anda memperhatikan pola garis dan panel pada bola yang biasa dipakai untuk bermain basket? Kalau kita hitung maka jumlah panel yang dibatasi oleh garis pada bola tersebut berjumlah 8. Apapun merek bola yang kita pakai untuk bermain basket, dari yang asli sampai yang aspal pola garis dan panel tersebut tidak pernah berubah dari masa ke masa.
Ternyata pada tahun lalu, Molten yang sudah hampir seperempat abad bekerjasama dengan FIBA sebagai official game ball melakukan terobosan baru dalam hal pola tersebut. Melalui rancangan Giorgetto Giugiaro, yang juga terkenal sebagai perancang model mobil seperti Alfa Romeo, Maraseti dan Fiat ini, Molten menciptakan pola baru sehingga membuat jumlah panel pada bola berjumlah 12 buah.
Bola ini di desain setelah mendapatkan dua masukan berbeda dari mantan pebolabasket asal Italia. Satu pihak menyebutkan perlunya perubahan dalam desain bola basket sementara pihak lain menyatakan sebaliknya. Tim desain mencoba memadukan kedua ide berbeda ini dan terciptalah bola seri GL yang karakteristik panelnya tetap sama namun bertambah serta paduan warna kontras yang menarik antara oranye kecoklatan dan krem.
Bola ini diklaim oleh pihak Molten bakal meningkatkan performa pemain melalui teknologi 2 bantalan (dual cushion technology). Bantalan pertama terdiri dari busa yang padat dan empuk. Bantalan busa ini berada di lapisan ketiga setelah lapisan luar permukaan bola yang bersentuhan dengan tangan pemain dan lapisan penyokong dibawah lapisan luar.
Bantalan kedua merupakan alur pemisah panel yang terbuat dari bahan karet spesial. Kombinasi ini dinyatakan bakal memberikan efek lembut saat bola memantul tanpa kehilangan kecepatan aslinya seperti layaknya bola normal yang dipakai sebelumnya. Selain itu saat pemain melakukan gerakan menangkap, bola ini mereduksi getaran lebih baik dibandingkan bola sebelumnya. Juga bagian yang dekat dengan pemisah antar panel dibuat lebih rata dibanding sebelumnya yang sedikit melengkung.
Jika Anda perhatikan bola basket, lapisan permukaan bola kelihatan seperti kumpulan butiran-butiran kecil (pebble) yang menyatu untuk membentuk suatu lapisan. Nah, di bola seri GL ini, pebble semakin banyak dan semakin rapat dari sebelumnya. Selain itu pebble ini juga dibuat lebih rata dibanding sebelumnya yang cenderung menonjol.
Dengan inovasi baru diatas, gerakan-gerakan inti di bola basket seperti, dribbling, passing, catching dan shooting ditengarai akan semakin baik dilakukan karena permukaan bola yang enak untuk digenggam.
FIBA sendiri telah menyetujui seri GL , yang diperuntukkan untuk gim basket di dalam ruangan, sebagai bola ofisial yang akan digunakan di seluruh kompetisi dibawah naungan FIBA mulai Januari 2005. Bola seri GL terdiri dari 2 ukuran yaitu GL7 untuk kategori putra dan GL6 untuk putri. Bola ini juga akan digunakan di even Olimpiade 2008 dan 2012.
Pada tahun 2004 lalu, Liga Basket Eropa sudah mulai menggunakan bola ini pada 16 pertandingan yang digelarnya. Sebagian pemain yang berlaga di Liga yang melibatkan 24 tim-tim elit dari negara Eropa tersebut ternyata sangat antusias menyambut perubahan pola bola yang mereka pakai untuk bertanding.
“Untuk shooters seperti saya, bola dengan pola baru ini sangat mengagumkan. Lingkar putih yang mengelilingi bola bisa menunjukkan rotasi bola yang benar atau salah pada setiap kali melakukan tembakkan” ujar Pascall Roller, yang bermain sebagai guard pada klub Opel Skyliner, Frankfurt.
Sementara Dejan Milosevic yang bermain sebagai forward di klub Partisan Belgrade mengakui kalau menggunakan bola baru ini mampu menghadirkan semangat dan antusiasme bermain bolabasket saat ia masih kanak – kanak. “Selama latihan saya selalu ingin menyentuh bola (dengan pola baru) itu. Saat itu saya dapat merasakan atmosfir yang sama dengan yang saya rasakan ketika masih kecil dulu”, ujarnya.
Bola seri GL ini dalam waktu dekat tampaknya juga akan digunakan di turnamen atau kompetisi resmi dibawah PB Perbasi maupun kompetisi IBL.

0 komentar:

Posting Komentar